Gue pernah menjadi orang yang bodoh selama bertahun-tahun karena gue merasa mencintai satu orang cowok, dan selama ini gue berfikir dia mencintai gue juga.
Bahkan dia tetap ada dalam hati gue
semua inspirasi gue buat cerita buat lagu dari dia
tapi setelah berpuluh-puluh tahun dan gue berani bilang sama dia
jawabannya gue biasa aja
bagi gue itu hal yang terbodoh
sedangkan selama bertahun-tahun itu ada seseorang yang selalu ada disamping gue
tapi kenapa gue ga bisa total kasih perasaan gue ke dia
dan saat ini terjadi lagi
gue udah bisa move on
tapi berulang lagi
menurut gue cowok ini yang akan jadi soulmate gue pada akhirnya
tapi gue takut gue hanya akan membuat kesalahan yang sama
dengan akhir dan ending yang bisa gue tebak
itu cuma perasaan gue sendiri
kenapa gue ga bisa menghargai dia
yang sudah memilih gue dalam hidupnya
sudah jadiin gue prioritas dari semua wanita yang dia kenal
dan kenapa gue ga bisa berfikir kalau dia adalah true love gue sebenarnya.
ada yang salah sama otak dan hati gue
mungkin masalahnya gue emang seneng jadi pemimpi
karena dengan mimpi gue bisa hidup
dan gue cuma takut gue aja yang ga bisa terima kenyataan
kalau selama ini apa yang nyata gue dapetin itulah yang terbaik untuk gue.
Bahkan dia tetap ada dalam hati gue
semua inspirasi gue buat cerita buat lagu dari dia
tapi setelah berpuluh-puluh tahun dan gue berani bilang sama dia
jawabannya gue biasa aja
bagi gue itu hal yang terbodoh
sedangkan selama bertahun-tahun itu ada seseorang yang selalu ada disamping gue
tapi kenapa gue ga bisa total kasih perasaan gue ke dia
dan saat ini terjadi lagi
gue udah bisa move on
tapi berulang lagi
menurut gue cowok ini yang akan jadi soulmate gue pada akhirnya
tapi gue takut gue hanya akan membuat kesalahan yang sama
dengan akhir dan ending yang bisa gue tebak
itu cuma perasaan gue sendiri
kenapa gue ga bisa menghargai dia
yang sudah memilih gue dalam hidupnya
sudah jadiin gue prioritas dari semua wanita yang dia kenal
dan kenapa gue ga bisa berfikir kalau dia adalah true love gue sebenarnya.
ada yang salah sama otak dan hati gue
mungkin masalahnya gue emang seneng jadi pemimpi
karena dengan mimpi gue bisa hidup
dan gue cuma takut gue aja yang ga bisa terima kenyataan
kalau selama ini apa yang nyata gue dapetin itulah yang terbaik untuk gue.