Jumat, 30 Desember 2011

Two Face In My Heart (1)

BAB I
KELAS BARU


Namaku Darisha, usiaku saat ini 19 tahun, dan ini hari pertamaku memasuki kuliah baruku di Memoar University. Aku benar - benar merasa asing karena tidak ada teman - temanku yang memilih universitas ini. Ini adalah pilihan ayahku karena menurutnya universitas ini cukup ternama di perusahaan - perusahaan besar di Indonesia. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik tapi aku tidak punya banyak pilihan karena biar bagaimanapun ayahku lah yang membiayai uang kuliahku nanti. Ramai sekali hari pertama di universitas, akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kepada seorang pria setengah baya di meja informasi, untuk menanyakan dimanakah kelas untuk mahasiswa baru. "Maaf pak saya mau tanya untuk kelas mahasiswa baru ada dimana ya pak?"."Oh kamu pasti calon mahasiswi baru, kelasnya ada dilantai paling atas di ruangan ballroom, kebetulan ini hari pertama jadi hari ini masa orientasi untuk mahasiswa baru seperti kamu". "Iya pak terimakasih".... jawabku. Hampir saja lift menutup pintunya sebelum aku sempat memencet tombolnya.. tapi pintu itu terbuka kembali dan aku melihat ada seorang cowok berdiri disana hanya sendiri.." Mau masuk ga... Cepet..udah terlambat nih" kata cowok tadi menyuruhku untuk cepat masuk ke dalam lift. Tanpa berkata apapun aku langsung masuk ke dalam dan naik sampai ke lantai yang aku tuju, "cowok ini benar - benar terlihat galak" fikirku dalam hati. Akhirnya tibalah aku di aula dimana semua anak - anak baru berkumpul disana, kita disuruh berbaris lalu duduk di karpet merah di ruangan yang amat megah Untuk hari pertama ini tidak banyak aktifitas yang dilakukan hanya perkenalan untuk kakak - kakak senior memperkenalkan diri mereka, dan mereka menerangkan aktifitas orientasi untuk besok dimana kita harus berpakaian sangat aneh dengan kain kebaya dan kaos warna pink. dan banyak sekali peralatan yang harus kita bawa selama masa orientasi tersebut. Dan panggilan untuk mereka harus dimulai dengan kata Dewa untuk kakak senior yang cowok dan Dewi untuk kakak senior yang cewek. Dan jika kita membuat kesalahan kita harus bersiap-siap untuk dihukum oleh mereka. Disampingku ada seorang cewek berambut panjang dengan postur tubuh yang semampai, cantik sekali dia sepertinya sudah memiliki banyak teman karena aku lihat cowok-cowok itu sedag berusaha untuk berbicara padanya. lalu aku mencoba untuk menyapanya, "hai... baru masuk ya aku darisha, nama kamu siapa? lalu dia hanya menjawab.. "oh..oke aku rindra..." lalu dia berbalik kembali membelakangiku.... ". "cewek sombong" fikirku, lalu aku merasa ada yang menyolek bahu kiriku..."hai..." kata gadis mungil disampingku, "namaku dita sapanya, nama kamu siapa?"..lalu aku ingat perlakuan rindra tadi padaku dan yang pasti aku tak boleh melakukan hal itu kepada orang lain, ' namaku darisha... dita". "Dia memang seperti itu...", "Dia...dia siapa dit?", "Rindra..cewek yang kamu ajak kenalan tadi", "oh... kamu kenal sama dia..", "aku teman smanya , siapa yang tak kenal rindra, dia sangat populer di sekolah..". "oh..ya.. tapi bukan berarti dia harus bersikap seperti itu kan pada orang lain..". dan tanpa terasa hari itu aku menemukan teman untuk aku bisa berbicara banyak hal, dita... anaknya mungil berambut cepak, hitam manis dan lucu.... Hari kedua masa orientasi, aku merasa seperti orang gila, bagaimana tidak mobil ayah mogok tidak bisa untuk mengantarku ke kampus, yang akhirnya aku harus naik bus ke kampusku dengan pakaian pink dan kain batik membawa tas dari karung dan kunciran rambut yang lebih dari sepuluh. Semua orang di bus mulai memandangiku, aku benar - benar tidak berani menatap mereka, aku malu, tapi tiba -tiba aku merasa ada yang menepuk bahuku."Kamu... ", aku betul - betul kaget ternyata dia cowok yang galak di lift kemarin, dan dia sekarang ada di bus ini bersamaku."Hei ditegur malah bengong..." "Oh iya kamu yg kemarin di lift kemarin ya", "kamu naik bus ini juga..", "iya setiap hari gw naik bus ini, memang rumah kamu dimana", "di perumahan centris "jawabku, "oh iya berarti kita tetanggaan donk..". "Oh..iya, masa sih..." sambil tersenyum pada dia. " Namaku Darisha","Nama yang bagus... aku Bagaskara, tapi kamu cukup panggil aku Bagas aja" Tanpa terasa dengan kehadiran Bagas perjalanan di bus itu terasa menyenangkan, dan ternyata Bagas orang yang sangat lucu dan menyenangkan berbeda dengan kesan pertama yang aku lihat kemarin. Akhirnya tibalah aku di kampus, dan aku sudah tidak melihat Bagas, mungkin dia turun lebih dulu daripada aku, saat aku melihat kembali ke dalam bus aku mendengar ada yang memanggilku, "Darisha..".."Hi.. Dit..." ekspresiku sangat senang melihat Dita, "kamu cari siapa, dari tadi aku lihat kamu tengok kanan kiri", "Oh itu... tadi aku kenalan sama cowok kampus disini namanya Bagas,tapi pas aku turun kok dia ga ada ya...". "wah..cakep ga rish?", "Cakep apa ga ya?hehehe bukan selera gw dit..., nanti gw kenalin deh ama lo...hahahaha".Tiba - tiba aku mendengar suara kencang yang berasal dari auditorium kampus... semua dewa dan dewi sudah mulai memanggil semua anak baru untuk berkumpul di Aula, dan itu tidak boleh lebih dari hitungan kesepuluh... aku dan Dita langsung berlari ke dalam kampus, karena hukuman untuk anak yang terlambat akan sangat memalukan. Untunglah aku dan Dita bisa sampai tepat pada waktunya...dan tiba - tiba aku melihatnya.....Dewa yang satu ini benar - benar sempurna, berkulit agak kecoklatan, dengan raut wajah maskulin dan memiliki bulu bulu halus di pipi dan dagunya...."Oh my God he's perfect..."... Belum sempat khayalanku melayang tinggi tiba tiba aku mendengar...."kamu maju ke depan"...dewa ganteng itu bicara padaku..."saya....??" "iya kamu....cepat...", aku menuruti perintahnya, tanpa tahu kesalahanku kenapa aku dipanggil ke depan aula. "Kamu tahu kenapa kamu dipanggil ke depan?" "Tidak tahu dewa" jawabku.. "Menurut kami baju yang kamu kenakan itu terlalu seksi, kita tidak menyukai anak - anak baru yang sok seksi disini". Lalu aku melihat keliling ruangan aku rasa pakaian ku tidak jauh beda dengan gadis gadis yang ada di aula ini. " tapi peraturan tetap berlaku "Dewa tidak pernah salah dan jika mereka salah ingat kembali peraturan yang kesatu tadi", "Hukuman kamu adalah kamu harus menghibur kita semua dengan tarian seksi dari timur tengah...." "haahahhaha" suara tawa terdengar di aula mendengar perintah dewa tadi terhadapku, tapi tiba - tiba pintu aula terbuka, disana berdirilah Bagas di depan pintu, dia baru datang, "Kamu... kenapa kamu baru datang..." mata dewa tadi sangat tajam kepada bagas.."Mobil saya mogok kak" jawab bagas menantang, "kamu tau peraturan dikampus ini kamu harus memanggil kami dewa dewi... tapi tadi kamu melanggarnya, itu kesalahan yang amat fatal untuk kamu.." "sekarang kamu maju kesini...!!!!", dan akhirnya aku berdiri dengan Bagas di depan aula, situasi yang sungguh sungguh membingungkan, sepertinya bagas menjadi bayanganku, karena setiap saat aku selalu bertemu dengannya pada situasi yang tidak pernah aku duga sebelumnya.
"Lho kamu telat juga Rish?" tanya Bagas padaku, "nggak..", "trus kenapa kamu bisa ada disini?" "aku juga ga ngerti gas tadi aku disuruh maju sama dewa...mmm aku belum tau namanya...katanya kesalahanku pakaian aku terlalu seksi..." "alasan yang aneh" jawab Bagas "menurutku ga ada yang salah sama pakaianmu'. "Hei kalian siapa suruh kalian malah ngobrol..kalian lagi dihukum tau..." dewa yang berkulit hitam membentak kami sambil matanya melotot tajam memandang kami berdua.
"Baiklah di aula ini ada dua teman kalian yang mencoba untuk melanggar peraturan, mereka fikir mereka hebat, mereka menantang kalian", kata dewi hani kepada anak anak yang berada di aula, "sekarang kami serahkan kepada kalian apa hukuman yang pantas untuk mereka berdua" ucap dewi hani kepada mereka. "Nyanyi" jawab yang dibelakang "joged" sahut yang lainnya, "makan sendal" dan makin aneh saja hukuman yang disarankan mereka. " Baiklah..sekarang karena mereka berpasangan kita akan menyuruh mereka untuk menari sambi bernyanyi.". jawab si dewa tampan tadi.Apa menari berpasangan... aku....bagas.... aduh apa apaan sih ini, aku semakin bingung mengapa harus aku yang mendapat hukuman ini. "maaf dewa saya tidak bisa menari" jawabku..."Kamu harus patuh pada perintah kami, kamu harus bisa tidak boleh ada yang tidak bisa" "tapi dewa aku...."belum selesai aku meneruskan omonganku tiba tiba Bagas menarik tanganku "ayolah cepat kita berdansa, supaya hukuman ini cepat selesai". Dan seperti waktu berhenti... Bagas membawaku ke dalam tariannya, dan dia bernyanyi karena memang tidak ada lagu untuk mengiringi kami berdansa. "Baiklah kalian berdua tahu ini baru hari pertama kalian menjadi calon mahasiswa disini, untuk besok jangan sampai kalian membuat kesalahan lagi,...".
Akhirnya saat istirahatpun tiba "Darisha cowok yang tadi keren banget ya...""yang mana?' jawabku. "yang tadi dihukum sama kamu", "dansanya keren..." mata dita berbinar-binar, "oh dia,.. dia itu cowok yang tadi pagi aku ceritakan ke kamu"., "maksud nya?","dia yang namanya bagas dit..". " wah keren.... Rish, mau donk aku dikenalin sama dia". tiba tiba ada suara yang mengagetkan aku dari belakang "Hai darisha... kenapa aku ketemu terus ya sama kamu, dan sayangnya pasti aku apes melulu..."dan aku melihat wajah bagas mengatakan itu padaku sambil tersenyum kecil..."Apa... Aku bikin kamu sial,,,justru kamu tau gak yang bikin aku sial setiap ketemu kamu" dengan nada tinggi aku tidak bisa mengontrol emosiku saat itu.Tapi wajah Bagas sangat datar dia pergi meninggalkanku tanpa mengucapkan maaf untuk perkataannya tadi.
"orang kaya gitu yang lo bilang keren dit.. ga banget deh, yang ada dia adalah cowok teraneh, ternyebelin yang pernah gw temuin" kataku kepada dita.."sabar rish.. dia bercanda kali denga omongannya tadi"...wajahku sangat memerah karena menahan emosiku pada cowok yang ga jelas kadang-kadang galak,
kadang kadang sok baik, tapi bisa jadi sangat menyebalkan fikirku."
"hai.. aku mau minta maaf".. aku benar benar tdk menyangka si dewa tampan tadi mendekatiku dan meminta maaf padaku."iya...ga papa.." jawabku sambil terpesona dengan wajahnya yang sempurna..."maaf tadi aku sebenarnya menyuruh kamu maju cuma untuk aku bisa tahu nama kamu..."sambil tersenyum wajahnya terlihat sangat sempurna...Perfect . "maksudnya?" jawabku tak mengerti dengan ucapannya tadi, "iya aku tadinya cuma minta kamu perkenalkan diri aja, tapi ternyata malah ada hukuman yang diberikan untuk kamu dengan cowok yang terlambat tadi". "aku minta maaf ya..."sambil dia mengulurkan tangannya.."namaku Reno" sambil tersenyum kembali. "hmm aku..aku Darisha" betul betul aku merasa salah tingkah, aku cuma ga percaya aja bahwa di hari yang benar benar menyebalkan ini reno betul betul membuat semangat hariku berubah, aku bisa melupakan perasaan kesalku karena mobil mogok, Bagas... oh benar benar menjadi hari yang indah.
Di hari hari berikutnya suasana menjadi lebih rileks disamping karena aku mulai banyak mengenal teman yang lain, dan aku mulai terbiasa dengan masa orientasi ini.


BAB II
KAU YANG TERINDAH


Di bulan september hujan turun hampir setiap hari, sekarang ayah benar benar menyuruhku untuk mandiri, dan aku harus berangkat kekampus dengan bus hampir setiap hari, tapi aneh aku jarang bertemu dengan Bagas lagi, semenjak kejadian pada masa orientasi tapi hubungan aku dengan reno berkelanjutan, dia mulai menayakan nomor teleponku, dan akhirnya kita berdua mulai sering berkomunikasi. sesekali Reno pun mengantar dan menjemputku ke kampus, tapi status kita berdua sampai saat ini belum berpacaran. Mungkin ini proses yang harus aku jalani, tapi bagiku dekat dengannya sudah membuatku sangat bahagia. Entah apakah ini rasanya putri putri dongeng yang sering kubaca ketika mereka jatuh cinta dan akhirnya bisa menemukan pangeran impiannya. "darisha..." dan kulihat Reno telah ada di depan pintu rumahku..."Reno... masuk,.. aku ga tau kalo kita ada janji hari ini". "Memang ga ada Risha, tapi aku kangen banget sama kamu pingin ajak kamu jalan - jalan..." pipiku memerah, apa aku ga salah denger Reno bilang kangen ke aku... oh so sweet...."Jalan kemana Ren?, aku ganti baju dulu ya...". "Aku mau ajak kamu ke tempat yang spesial..." jawab reno, "cepat tuan putri ganti baju dulu..." dengan nada mengejek dia membuat aku malu.
Aku sama sekali ga tau kemana Reno mengajak aku, aku hanya duduk manis di mobil, sambil sesekali aku mencuri pandangankku ke wajahnya, Perfect.. sekali lagi aku bergumam dalam hati, seandainya saja kesempurnaan ini menjadi milikku, aku akan selalu menjaganya dengan baik. Tiba tiba Reno menghentikan mobilnya, dan dia mengajakku turun disana, tepatnya di suatu rumah mungil, yang sangat tua.. dengan taman yang besar dan letaknya terpencil dari pemukiman yang lain, "ayo masuk" katanya kepadaku."ini rumah siapa Ren?" jawabku. "ini rumah kosong Rish.."sudah lama tidak berpenghuni" jawabnya padaku. "Apa... berarti rumah ini menyeramkan dong". "sudahlah kamu jangan terlalu banyak bertanya...kamu ikut aja ya dan kamu percaya sama aku". dengan melihat wajahnya yang sangat manis tidak mungkin aku bisa menolak penawarannya, dan aku ikut bersamanya dengan tangannya menggenggam tanganku.
Aku seperti bermimpi, disini indah sekali... tamanyang hijau dan ada danau yang sangat indah, serta jembatan tua yang membuat suasana bahkan lebih dramatis lagi, berbeda dengan kondisi rumah tua yang menghalangi pandangan untuk orang melihat danau yang indah ini. "kamu tahu darimana Ren.. ada tempat seindah ini", "dulu aku tinggal disini"... "maksudmu?" "iya ini adalah tanah kakekku.. aku dibesarkan disini". "lalu kenapa rumah ini menjadi rumah kosong seperti ini Ren...". "karena ayah dan ibuku mengannggap rumah ini tidak strategis untuk kondisi mereka yang bekerja di tengah kota, terlalu jauh katanya". "dan sejak tiga tahun yang lalu kakekku meninggal maka tidak ada lagi yang menjaga rumah ini..tapi aku sering datang kesini untuk menjernihkan fikiranku, bagiku rumah ini tetap tampak seperti dulu..indah" mata Reno sambil menerawang seperti dia kembali ke masa - masa itu.Sosok Reno makin terlihat menarik dalam siluet matahari sore itu. "Ren...aku boleh tanya gak" kataku padanya "boleh Rish, kenapa?" 'sebenarnya bagaimana perasaan kamu ke aku..aku bingung atau aku hanya takut mensalah artikan kebaikanmu" " Darisha apakah kamu masih belum mengerti juga.... apa masih perlu kata kata, aku sayang kamu untuk bisa meyakinkanmu" "hmmm aku bingung aja sama hubungan kita Ren.." "Darisha aku tuh suka sama kamu dari pertama aku lihat kamu dikampus, kamu itu gadis terlucu yang aku lihat, ekspresi kamu juga bikin aku sangat tertarik sama kamu, terlebih saat aku makin mengenalmu.. kamu itu sangat menarik darisha, apa yang aku lakukan selama ini adalah bukti aku selalu menyayangi kamu".."hmm jadi....kamu sayang sama aku" kata - kata itu mengalir langsung dari bibirku "darisha... aku sayang sama kamu, aku mau kamu jadi pacarku..." aku terdiam sempat aku berfikir apakah aku terlalu memaksa reno untuk mengucapkan kata - kata itu padaku, "reno kamu yakin?" "aku sangat yakin dengan perasaanku darisha, kamu mau kan jadi pacar aku.." sambil menatapku reno mengelus rambutku.."iya Ren... aku mau..." dan sore itu menjadi moment yang sangat manis dipinggir danau itu kita menatap matahari terbenam dengan suasana senja, dan aku merasa menjadi wanita yang paling bahagia dihari tersebut.
Pagi ini aku menunggu Reno menjemputku dirumah, hatiku betul - betul tidak tenang karena kita sudah berpacaran, Reno itu pacarku, aku bisa mengumumkannya kepada teman temanku sambil aku tersenyum senyum sendiri, tapi tiba tiba telepon berbunyi... "kriing...kring..." "halo.. jawabku" ."darisha, maaf aku tidak bisa menjemputmu hari ini, karena aku harus ke bengkel pagi ini, mobilku bermasalah" suara Reno membuyarkan impianku untuk mempublikasikan hubungan aku dan dia hari ini, "hmmm baiklah, kita bertemu di kampus aja ya sayang..."jawabku."iya sayang.. hati hati ya.." lalu Reno menutup teleponnya sebelum aku sempat mengucapkan kata perpisahan... aduh aku harus mengejar bus karena sekarang sudah hampir pukul delapan, kalau tidak aku akan terlambat masuk pelajaran pertama yaitu management keuangan, saat aku sampai dihalte tidak berapa lama aku melihat bus yang kutunggu. dan aku tidak mendapatkan bangku untuk duduk, aku berdiri dan merapat ke tengah, dan tiba tiba aku melihatnya.....
"Hai Darisha.." sapanya padaku.."oh.... hi Bagas", 'lama ya ga ketemu" sapanya dengan senyum yang ramah,  "kok ga pernah keliatan.." sapanya."aku.... bukannya kamu yang menghilang ga jelas.." jawabku dengan nada cuek. "pelajaran apa hari ini Rish?". "Management keuangan" jawabku. "oh siapa dosennya?". "pak sumartono..", "oh iya.. sama dong" ."sama... perasaan aku ga liat kamu di kelas kemarin?" jawabku.
"mmh kemarin aku memang ga masuk kelas, ada urusan.. " jawab Bagas dengan santainya, cowok yang aneh fikirku, dan juga malas lagi tak punya masa depan yang cerah, sambil kuamati penampilannya dari atas ke bawah. "Kenapa kamu liatin aku?"."ih GR jawabku".."hati hati lama kelamaan naksir lagi". "pedenya selangiit..".
"hampir saja bel berbunyi sebelum kita masuk ke ruang kelas".'Bagas duduk di belakang dan aku memilih bangku yang paling depan, dan Pak suratno pun masuk ke kelas. sambil mendengarkan Pak Suratno selama mata kuliah berlangsung, aku merasa ada mata yang selalu memperhatikan aku. saat aku melihat ke belakang , tapi tak ada yang melihatku. ini cuma perasaanku aja dalam hati ku berkata. ga mungkin dia ngeliatin aku buat apa coba, nanti aku malah dibilang kegeeran, akhirnya bel berbunyi menandakan mata kuliah sudah selesai. Saat aku mau menuruni tangga tiba tiba Bagas memanggilku..."Darisha.... tunggu...."."ada apa gas?"
"kamu mau makan siang dimana?'.. "mmhh belum tau, kenapa?". "gw mau ajak lo makan siang"."lo mo traktir gw". "boleh...". "oke" jawabku dengan santai, lumayan ada makan siag gratis. saat kita mulai memasuki kantin kampus, tiba tiba aku mendengar ada yang memanggilku...."Darisha....." dan aku melihat Reno berlari kepadaku, sambil terengah engah.." Reno...kamu katanya ke bengkel...""udah kok rish ternyata cuma akinya aja yang bermasalah" "kamu mau kemana?" dan disitulah aku baru sadar kalau reno heran melihat aku dan Bagas berdua.."mmmmhhh kenalin ren ini Bagas, tetanggaku dia hari ini ulang tahun mau traktir aku..." sambil aku melirik ke Bagas supaya dia mengerti dengan kodeku. "Oh iya.. aku ulang tahun" jawab Bagas..."oh selamat ya... tapi sebenernya aku mau ajak kamu makan siang juga" jawab Reno dengan wajah sedihnya."mhh ya udah kamu ikut kita aja, gapapa kan gas?' "oh terserah kamu aja Rish" jawab Bagas dengan kalimat agak ketus. "Ga usah Rish, gapapa abis makan nanti kita janjian aja di lobby, aku juga ada uirusan sebentar..." jawab Reno dengan nada agak kecewa. "Ren... aku langsung ke lobby ya" jawabku
"siapa dia?" "Reno" jawabku ke Bagas " iya aku tau tadi kan kamu dah kenalin, maksudnya dia siapa kamu?" "ohhh... dia pacar aku, baru kemarin kita jadian" "oh ya..." bukannya dia kakak kelas yang waktu itu hukum kamu di depan anak anak"."iya gas, dan dari situlah kita mulai deket, karena ternyata dia hukum aku itu supaya dia bisa kenal lebih deket sama aku" jawabku dengan nada sumringah...."heran digombalin kaya gitu masih percaya" dengan nada ketus bagas menjawabku."wihh sirik aja, jadi ga traktir aku, malah ngedumel ga jelas.." " ya udah cepet tapi jangan lebih dari seribu perak ya..." ledek Bagas dengan senyum kecil dari bibirnya... tapi Bagas tampak sangat manis dengan tersenyum seperti itu, aduh apa apaan ini ga mungkin, manis... pasti fikiran aku sedang melayang ga mungkin dia manis.... aku berkata pada diriku sendiri. "Bagas kamu orang aneh" tanpa terasa kata-kata itu keluar dari bibirku."aneh... maksud lo kaya mister ean gitu?" dengan tampang polosnya. " ya gak... lo aneh, kadang kadang galak, judes,nyebelin,tapi kadang kadang baik kaya hari ini lo traktir gw..., mau lo apa sih?"."oh jadi menurut lo kesan gw kaya gitu didepan lo..., sebenernya sih gw biasa biasa aja, cuma biasa lah cewek paling lo sensitif aja..". sesimpel itu jawaban yang keluar dari mulutnya dan dia masih saja menyalahkan aku sebagai cewek yang sensitif. ga pernah jelas "maksud loe?""sorry... tuh kan sensitif lagi, maksud gw mungkin omongan gw biasa aja ga ada maksud kaya gitu ke lo". "trus minggu kemarin kemana aja kayanya ga pernah ada dikampus". "ada urusan... udahlah mau tau aja sih urusan orang, cepetan makannya nanti dimarahin ama cowok lo nunggu kelamaan di lobby" ucapnya sambil membayar makanan kami di kasir. "Gw duluan ya rish... " ucap bagas dengan terburu buru, "oh baiklah..." jawabku dengan ekspresi yang sangat datar, aneh sekali dia. tapi buat apa difikirin, yang penting kan aku bisa segera ketemu Reno, sambil melangkah dengan perlahan aku menuju lobby kampusku, dan disitulah aku melihat Reno, duduk di pojok kursi dekat dengan perpustakaan, "Reno...." sapaku, reno melihatku kaget "kamu... sudah selesai traktirannya?" nada reno agak bingung, "uidah kok abis makan langsung kesini, abis aku kangen banget sama kamu, sambil aku memegang lengannya untuk kupeluk. dan Reno tersenyum menatapku "Aku juga kok sayang, akui cepat cepat dari bengkel ke kampus cuma biar cepat cepat aku melihat kamu...".
sekarang aku dan Reno benar - benar sepasang kekasih dimana kami ada waktu di kampus kami selalu pergi berdua enatah itu unutk makan, nonton atau sekedar hanya ngobrol menghabiskan waktu luang.
tak terasa selama aku dan Reno berpacaran tidak terlalu banyak permasalahan diantara kita, kami saling mengerti satu sama lain.

Last Friday in 2011

I have so many stories in this years
That i've never forget
Starting from I must leave all my friends in Mega
Mrs Ayu leave us first
and then me
and then ita
and then tati
and then more
then I have New Friends
IIs
Indry
Nita
Rais
ogie
Fanny
and more....
Then I must leave them again to the new place
Start Reach my dream
do i always wanted
and here i am
in new place
new people
new job,.,.
but still on beyond....
I have a lot of dream in next years
i have to be a new people
i have to be survive
i have to be strong
i have to be more wise
i have to be free from my problem....
that's my resolution
but last not least i just wan to be a better person...
be a happy wife, happy mom, happy children... and more important to be happy person....
go.....tia....go...... Allah bless me always.....


* note : end of the year 2011

Minggu, 25 Desember 2011

You and your soul.....

I like you....
Since the first time I saw you
I remember you have the perfect shadow in my mind
So hard for me to reach you in my life
I never give up
Even till now
Never forget
I don't know why
you so.......... hardly to known
you make a limit between us
you just don't give me a chance...
but that's you
thats why I'm so addicted by you
full of mystery
full of kindly
full of honestly
but I still can't reach you
your my ambition
your my desire
your my goal

Cantik Versus Menarik......

Cantik Menuntut Kesempurnaan...
Menarik Menuntut Kesederhanaan....
Cantik Hanya dapat dilihat dalam pandangan...
Menarik bisa dalam ke segala hal...
Cantik kadang membosankan...
Menarik bisa dilakukan dengan cara beragam...
Cantik ada batasan...
Menarik tidak mengenal batasan,,,,,,,

Kita bisa tua....
mungkin tak akan bisa cantik seperti saat kita muda...
tapi kita akan selalu menjadi orang yang menarik dalam keseharian kita...
kemarin.... sekarang.... esok......
kita tetap menarik untuk orang tua, keluarga, teman, pasangan hidup, dan orang lain.......

Beauty it's only about our mind....

Dan Lebih Penting untuk menjadi orang yang menarik dibandingkan orang yang cantik...
Lebih sempurna lagi jika sudah cantik kita juga bisa menjadi pribadi yang menarik.....


Happy For Being Me......

Here I am.....

Better too Late... than Never....
Reach my dream for the future....
Hope this will be good forever.....


Start Today... Right Now.... no One can stop Me.......

2020

it's 2020 good number easy to remember but from  the start theres a lot of trouble maybe God is become Anger If you want God to ...