Jumat, 24 Februari 2012

Two Face In My Heart (2)

BAB III
DILEMA

Semenjak Bagas mengetahui aku dan Reno berpacaran di kampus,  hampir tidak pernah dia menyapaku atau berbicara padaku, saat kami bertemu kami hanya saling melihat tanpa ada kata -kata yang keluar dari mulut kami. Mungkin dia merasa sungkan karena aku sudah punya kekasih yaitu Reno. Tapi bagiku tak masalah karena selama ini Bagas hanya memberi aku masalah setiap bertemu dengannya.
Di suatu sore usai mata kuliah Management aku pulang sendiri, Reno tidak bisa menjemputku karena dia ada acara keluarga di Bandung. Dan di halte sambil menunggu Bus hujan turun amat deras,dan hampir tidak ada bus yang datang mendekat. dan aku lihat sesosok bayangan berlari dengan cepat ke arahku...... "Bagas, ternyata kamu" sapaku kepadanya..."oh kamu Rish, kamu nunggu bus juga?" "iya" jawabku "kemana pangeran kodokmu" jawab Bagas dengan nada ketus kepadaku."dia lagi ada acara keluarga, tapi dia bukan kodok tau.... dia itu pangeran tampanku" jawabku dengan ada kesal.
akhirnya aku memutuskan lebih baik aku diam daripada Bagas membuat ku kesal. Tapi tiba - tiba Bagas menarik badanku menghadap dia, "Darisha.. aku tuh sayang banget sama kamu..." dan dia menarik aku makin dekat, sehingga tubuhnya sangat dekat dengan tubuhku dan tiba tiba dia mencium bibirku... ditengah hujan,,,, di pinggar jalan walaupun hanya ada kita berdua, dan bodohnya aku hanya diam tanpa tahu harus berbuat apa. Plak... tamparanku mendarat pada pipinya "kamu memang laki laki yang bodoh dan kurang ajar Gas, aku sangat membenci mu..." hardikku pada bagas sambil aku menyetop taksi yang lewat tepat di hadapanku.
Sepanjang jalan aku menangis, memikirkan yang terjadi saat itu... wajah bagas, wajah Reno muncul satu persatu..Bagas menyayangiku.... tidak mungkin ini terjadi, aku tak pernah menyukai Bagas aku hanya menyintai  Reno. 
Sesaat aku terbangun dari tidurku malam ini, kenapa aku memimpikannya.... Bagas nama itu yang keluar dari otakku. Apa sih hebatnya Bagas dibandingkan reno fikirku dalam hati. secara penampilan Bagas kalah keren dari Reno, sifat Reno yang baik hati juga tidak dimiliki oleh Bagas. dan setelah aku bandingkan dalam segala hal ternyata memang Reno jauh melebihi apa yang dimiliki Bagas, jadi berarti aku tidak salah pilih fikirku dalam hati.
Sudah hampir seminggu kejadian itu berlalu, dan aku tidak pernah bertemu Bagas lagi. "baguslah" dalam hati aku berkata. Reno sangat baaik padaku kemarin dia memberiku kejutan yang sangat manis, dia mengajak aku ke rumah kakeknya yang didanau, dan ternyata rumah itu sudah didekorasi dengan sangat indah setiap lantai ada taburan bunga mawar dan disana sudah disiapkan candle light dinner untuk kami berdua yang spesial lagi Reno memasak sendiri untuk kami berdua. "Reno... kenapa kamu kasih aku surprise indah begini" tanyaku kepada Reno. "Inikan bukan hari spesial kita" tanyaku kembali dengan perasaan terharu dan bahagia. "Darisha bagiku setiap hari bersama kamu adalah hari yang spesial...." tak terasa air mata berlinang dipipiku karena aku sangat terharu dengan jawaban Reno saat itu "ya tuhan beruntung sekali aku mendapatkan pacar seperti Reno, semua orang pasti akan sangat iri denganku saat ini.
Aku terbangun lagi ini masih jam 2 pagi.....argggghhhhhh kenapa aku mimpiin dia lagi, benakku dalam hati. Ga pantas dia ada di mimpiku harusnya mimpiku itu indah harusnya Reno yang ada di mimpiku. Tapi tadi aku bermimpi kejadian yang dihalte pada saat itu.... ohhhhhhh my GOD aku tidak mungkin mengalaminya lagi.
"Darisha" aku mendengar ada suara memanggilku saat aku baru mau naik bis, dan disaat itulah aku melihat wajahnya...., Bagas orang yang paling tidak ingin ku temui saat ini. "Tolong jauhi aku... Aku benar2  benci ama kamu gas, kamu tau kamu tuh cowok terakhir yang akan aku pilih". sambil menahan emosi aku meninggalkan Bagas sendiri di halte tersebut.
"Darisha kamu kenapa dihalte kemarin?" tanya dita saat bertemu aku di lobby kampus
Hari tambah menggelisahkan, sepertinya fikiranku selalu di awang-awang, Apa salahku sih sama dia.... kenapa dia selalu mengacaukan hariku, menyinggungku dengan ucapannya dan membuat aku menjadi marah....
Apa yang dia inginkan membuatku tak bisa bahagia..
menyebalkan dalam hati aku mengumpat.
Reno mengajak aku makan malam hari ini,  aku mengenakan baju yang cantik malam itu dengan gaun warna hitam, karena dia mau mengajak aku candle light dinner di salah satu hotel terkenal....
"Rish... kamu canti malam ini" kata Reno didalam mobil sambil dia menyetir...
"oh cuma malam ini saja" jawabku menggodanya..
"Kamu cantik disaat apapun tapi malam ini kamu istimewa...." jawabnya lagi padaku....
"Tapi ada yang aneh rish, aku liat kamu akhir-akhir ini sering banyak melamun seperti ada yang difikirkan..., apa ada yang  mau kamu sharing ke aku..."
mendengar pertanyaan Reno membuat aku menjadi sangat ingin meluapkan kekesalanku pada Bagas...akhirnya aku ceritakanlah semua kejadian itu.....sambil aku menangis di pundaknya...
Reno terdiam sesaat... aku bingung apakah ekspresinya marah kepadaku atau dia menyimpan kekesalan tiba - tiba aku merasa bersalah mengapa aku menceritakan semuanya...
tapi tiba - tiba Reno mengeluis rambutku, dia bilang "Rish aku rasa wajar Bagas memiliki perasaan seperti itu kepada kamu, karena kamu memang wanita yang spesial.... tapi yang pasti Bagas cemburu padaku karena akulah yang menjadi pendampingmu sekarang, apa yang Bagas lakukan padamu di halte jelas membuatku marah tapi itu bukan salahmu, mealinkan kesalahan nya tidak bisa menghargai aku sebagai keaksihmu..."
"Ren.... kamu benar-benar bisa menenangkanku.... makasih ya sayang, aku benar-benar sudah merasa lega dengan apa yang aku ceritakan dan melihat kedewasaan kamu sayang, aku benar-benar memilih pasangan yang baik..." lalu aku peluk Reno denga  erat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2020

it's 2020 good number easy to remember but from  the start theres a lot of trouble maybe God is become Anger If you want God to ...